Setiap orang mempunyai pengalaman dalam bercinta
Bercinta dan berpisah
“Aduhh sakitnya”
Tak semua orang boleh terima perpisahan
Kadangkala merasa serik untuk mencintai orang lain kerana terlalu sayangkan kekasih lama
Perpisahan itu menyakitkan
Menyintai itu adalah kebahagiaan
Namun...
Bila kita berfikir secara positif
Sebenarnyakisah hidupku
Mencintai itu lebih menyakitkan dari melepaskan cinta
Karena
Bila kita mencintai seseorang
Lebih-lebih lagi disaat-saat hubungan dalam keretakkan
Sebelah pihak pasti akan terluka
Menunggu masa melafazkan ”PERPISAHAN”
Andai dalam percintaan bila kita merasa perubahan yang ketara dalam perhubungan
Kehambaran kemesraan
Bersedialah untuk melepaskan
Walau hakikatnya hati masih sayang
Memang bukan mudah melihat orang yang kita sayang berlalu pergi
Namun
Percayalah
Kebahagian dalam perpisahan itu lebih bermakna dari
Kekecewaan dalam mencintai
Sakit hati melepaskan
Namun lebih sakit lagi hati
Bila kita tidak dihiraukan
Apatah lagi pandangan dia terhadap kita telah pun kosong
Tiada lagi sayang
Berbaloikah kita menunggu orang yang sudah tidak sayang lagi dengan kita?
Kita tau kesudahan nya
Namun berkeras menidakkan
Terima lah hakikat bahawa hubungan tak mungkin akan kekal tanpa perasaan kasih dan sayang
Kerana percintaan akan kukuh dengan adanya kasih sayang
Tanpa kasih sayang
Cinta tak bermakna
Jangan pula kita menyalahkan dia bila kita tidak diperlukan lagi
Bukankah manusia tidak sempurna
Begitu juga dia
Mungkin kekecewaan yang kita rasa akan berganti kebahagiaan yang kita sendiri tidak sedar
Doakan dia bahagia
Kerana bila kita mendoakan kebahagiaan dia
Kita akan dibalas dengan kebahagiaan juga
Tanamkan dalam hati
“Aku bahagia,bila dia bahagia”
Kerana mencintai bukan bererti memiliki
Bercinta dan berpisah
“Aduhh sakitnya”
Tak semua orang boleh terima perpisahan
Kadangkala merasa serik untuk mencintai orang lain kerana terlalu sayangkan kekasih lama
Perpisahan itu menyakitkan
Menyintai itu adalah kebahagiaan
Namun...
Bila kita berfikir secara positif
Sebenarnyakisah hidupku
Mencintai itu lebih menyakitkan dari melepaskan cinta
Karena
Bila kita mencintai seseorang
Lebih-lebih lagi disaat-saat hubungan dalam keretakkan
Sebelah pihak pasti akan terluka
Menunggu masa melafazkan ”PERPISAHAN”
Andai dalam percintaan bila kita merasa perubahan yang ketara dalam perhubungan
Kehambaran kemesraan
Bersedialah untuk melepaskan
Walau hakikatnya hati masih sayang
Memang bukan mudah melihat orang yang kita sayang berlalu pergi
Namun
Percayalah
Kebahagian dalam perpisahan itu lebih bermakna dari
Kekecewaan dalam mencintai
Sakit hati melepaskan
Namun lebih sakit lagi hati
Bila kita tidak dihiraukan
Apatah lagi pandangan dia terhadap kita telah pun kosong
Tiada lagi sayang
Berbaloikah kita menunggu orang yang sudah tidak sayang lagi dengan kita?
Kita tau kesudahan nya
Namun berkeras menidakkan
Terima lah hakikat bahawa hubungan tak mungkin akan kekal tanpa perasaan kasih dan sayang
Kerana percintaan akan kukuh dengan adanya kasih sayang
Tanpa kasih sayang
Cinta tak bermakna
Jangan pula kita menyalahkan dia bila kita tidak diperlukan lagi
Bukankah manusia tidak sempurna
Begitu juga dia
Mungkin kekecewaan yang kita rasa akan berganti kebahagiaan yang kita sendiri tidak sedar
Doakan dia bahagia
Kerana bila kita mendoakan kebahagiaan dia
Kita akan dibalas dengan kebahagiaan juga
Tanamkan dalam hati
“Aku bahagia,bila dia bahagia”
Kerana mencintai bukan bererti memiliki
UNTUK SEORANG SAHABAT YANG KUTEMUI DI SUATU SENJA
Dear Sardyn......
Senja menemui mu dengan sepenuh hati, dan aku tidak salah mungkin saja saat itu aku tidak ingin sendiri,mungkin saja aku butuh seseorang....
Mungkin aku tampak kehilangan harapan saat bertemu denganmu.
Menemuimu seperti kutemukan sahabat baik yang tlah lama terpisah,aku yang mudah gugup,yang kadang tidak tahu harus bicara apa,begitu mudah bercerita padamu...dan kau begitu cepat memahami aku.
Aku menyayangkan betapa waktu memberi kesempatan kita sekejap saja,masih banyak hal yg ingin kubagi padamu. Dan masih banyak hal yang aku ingin kau bagi untukku...
Sahabat quinie benar,.... wanita muda yang kutemui saat itu seseorang yang cerdas dan siapapun pasti nyaman bercerita denganmu.
Dear Sardyn,....
Menulis adalah kesenangan dan bentuk apresiasiku pada diri,aku tidak cukup pandai menulis tapi menulis membuat ku bahagia. Dan aku pikir itu sudah lebih dari cukup... kau benar,meski tangan dan kaki terikat seharusnya pikiran dan imajinasi kita tetap merdeka.
Aku berkali-kali membaca tulisanmu, berharap semangat dan kekuatanmu menular padaku.
Sejak kecil diary menjadi salah satu sahabatku,..hingga kini, lalu akhirnya blog menjadi pilihanku untuk berkreasi atau sekedar mengeluarkan apa yg terkadang tak mampu diucapkan lisanku.
Lalu ketika tiba dititik aku tak mampu meski untuk sekedar menulis catatan kecil,atau mengungkapkan apa yg aku pikirkan, aku merasa telah usai.....telah usai saatku untuk menulis dan menjadi diriku sendiri. Dan....bertemu denganmu, membaca catatanmu,terutama catatan semangat yang kau tuliskan untukku, membaca puluhan komentar para sahabat bloger,membuatku berperang melawan hati dan perasaanku yang merasa tlah hancur kepercayaan diri ke titik yang terjauh.
Senja kau menyebutku,seperti beberapa sahabat yang lebih dulu memanggilku dengan panggilan itu,..... dingin,angkuh,perenung,introvert,dan apapun penilaian mereka tentang aku,aku hanya mencoba menjadi diriku sendiri saat menuliskan apapun yg ingin aku tulis.
Pertemuan denganmu ternyata mampu menghadirkan kerinduan untuk kembali menulis,meskipun masih terbata-bata mencoba posting lagi. Semoga kutemukan kembali kelegaan ketika kembali membuka blogku ini,....
Kita bertemu disuatu senja,...meski tanpa pantulan pesona jingga di langit yg memerah,tanpa lembayung yang indah.... aku yakin kehangatan merasuk ke dalam hati kita.
Terima kasih sahabat,.....Aku selalu merindukan Dirimu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar